Gunung Bromo merupakan salah satu gunung di Indonesia yang memiliki pemandangan sangat indah. Selain itu, yang menjadikan Bromo semakin menarik dan populer adalah faktor kemudahan dalam melakukan traveling ke tempat ini. Tidak seperti gunung lain yang harus mendaki dengan berjalan kaki selama berjam-jam, di Bromo kita menggunakan mobil Jeep atau sejenisnya.
Perjalanan ke Gunung Bromo kali ini, sebenarnya saya lakukan awal tahun 2014 lalu (baca juga : Keliling kota Malang di tahun baru imlek). Waktu itu, saya mengunjungi Bromo bersama teman-teman dalam rangka menghabiskan liburan tahun baru cina.
Pendakian ke Gunung Bromo dimulai dari Tumpang menggunakan mobil Jeep. Tujuan pertama adalah view point dimana kita bisa melihat sunrise yang indah. Tapi sayang sekali, yang bisa saya lihat hanya kabut tebal, #hehehe berhubung masih musim hujan dan tahun baru cina yang selalu hujan.
Cukup kecewa karena sunrise yang ditunggu dari jam 4 pagi dengan menahan rasa dingin, akhirnya tetap tidak bisa terlihat. Tapi, setelah sampai di tujuan kedua, kekecewaan saya terobati. Hamparan pasir hitam dan bukit yang tertutupi kabut tebal membuat hati saya terpesona. “WAhhh Kereeen!”, hamparan pasir hitam yang biasa disebut pasir berbisik dan bukit teletabis memang indah, sesuai dengan cerita banyak orang.
Tujuan berikutnya adalah Kawah Bromo. Untuk bisa melihat kawah ini, kita harus mendaki lumayan tinggi dengan berjalan kaki atau yang tidak mau capek bisa menyewa kuda dari penduduk lokal. Kemudian dilanjutkan melewati sekitar 250 anak tangga. Dari puncak Bromo, kita akan melihat pemandangan yang luar biasa.
Baca Lainnya
Pengalaman sehari mendaki Gunung Bongkok Purwakarta
Satu hari traveling di Karanganyar
Berkeliling menikmati kuliner Solo yang enak