Gunung Semeru , ehmmm mungkin semua orang sudah mengetahui tentang gunung tertinggi di Pulau Jawa ini melalui Film 5 cm yang dibintangi oleh Pevita Pearce , si cantik dan seksi, apalagi pas adegan pakai g-string #loh salah fokus hahaha. Gunung Semeru memiliki ketinggian sekitar 3676 mdpl dengan Mahameru sebagai puncak tertingginya.
Gunung Semeru memang menjadi salah satu destinasi terkenal dan favorit dikalangan pendaki. Selain menjadi gunung tertinggi di Pulau Jawa dimana jika bisa mendaki hingga ke puncak akan memberikan kepuasan tersendiri. Selain itu, Semeru juga terkenal dengan keindahannya, Danau Ranu Kumbolo sebagai salah satu ikonnya. Meskipun begitu, Semeru juga merupakan tempat yang cukup berbahaya bagi para pendaki jika tidak mempersiapkan diri dengan baik, lebih lagi Puncak Mahameru, menjadi tempat yang paling berbahaya dan saya bersyukur tidak terjadi permasalahan berarti ketika mendaki Puncak Mahameru.
Perjalanan pendakian Gunung Semeru dimulai Jumat tanggal 7 November 2014, menggunakan kereta ekonomi ac Majapahit menuju kota Malang. Perjalanan Jakarta – Malang membutuhkan waktu sekitar 13-an jam. Sabtu pagi, dari Stasiun Malang langsung menuju ke meet point di Desa Tumpang menggunakan angkot yang sudah disewa.
Sampai di Desa Tumpang, saya bertemu dengan anggota lain dari Kompasig, komunitas pecinta alam dari kantor saya. Sekitar jam 12 siang, kita langsung menuju Ranu Pani (desa terkahir sebelum pendakian Gunung Semeru) menggunakan Jeep. Diperjalanan kendaraan sempat mogok.
Sekitar jam 4 sore , saya akhirnya sampai di Desa Ranu Pani kemudian melanjutkan pendakian.
#Foto dengan group terakhir.
Rute pendakian Gunung Semeru :
Desa Ranu Pani -> Danau Ranu Kumbolo -> Kali Mati -> Puncak Mahameru
Desa Ranu Pani menuju Danau Ranu Kumbolo : membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan , terdapat 4 pos pemberhentian untuk istirahat.
- Ranu Pani menuju Pos 1 , sekitar 1 jam perjalanan , kondisi jalan menanjak diawal, kemudian turun dan mulai menajak lagi hingga pos 1.
- Pos 1 menuju Pos 2 , sekitar 40 menit perjalanan, kondisi jalan tidak berat.
- Pos 2 menuju Pos 3, sekitar 1 jam lebih, kondisi jalan lebih banyak tanjakan.
- Pos 3 menuju Pos 4, sekitar 1 jam , kondisi jalan, diawal akan ada tanjakan terjal sekitar 20 meter kemudian saat mendekati pos 4, akan menemui turunan. dari pos 4 ini, kita sudah bisa melihat Danau Ranu Kumbolo. Untuk sampai ke Ranu Kumbolo, kita butuh waktu sekitar 15 menit.
#Foto Dulu!
Sekitar jam 8 malam, saya akhirnya sampai di Danau Ranu Kumbolo untuk beristirahat. Tapi sayang sekali, hujan turun cukup deras sehingga hanya bisa di dalam tenda.
#Foto di pagi hari
Sekitar jam 10 pagi, saya dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kalimati. Perjalanan dari Ranu Kumbolo menuju Kalimati membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam.
#foto semua anggota
Ranu Kumbolo -> Oro-Oro Ombo -> Cemoro Kandang -> Jambangan -> Kali Mati
dari Ranu Kumbolo menuju oro-oro ombo, akan melewati Tanjakan Cinta.
#foto dulu ah sebelum jalan lagi!
Karena film 5 cm, tanjakan cinta ini menjadi begitu terkenal. tidak boleh melihat kebelakang waktu menanjak sambil memikirkan wanita yang kita suka. Kalau berhasil cinta kita akan terwujud. #hahaha kalau saya malah melihat belakang, soalnya danaunya terlihat indah kalau dilihat dari tanjakan.
Butuh tenaga ekstra untuk melewati tanjakan cinta tapi masih tak seberat ketika akan menaiki Puncak Mahameru. Setelah dari tanjakan cinta, kita akan sampai ke oro-oro ombo. Sayang sekali, kali ini saya tidak menemukan tananaman yang berwarna ungu, padahal kalau di foto pasti bagus banget.
*Beberapa hari yang lalu, gunung semeru terbakar, entah apa penyebabnya yang pasti area yang terbakar sangat luas, dari danau Ranu Kumbolo, Oro-oro ombo hingga Cemoro Kandang.
#Kondisi oro-oro ombo yang terbakar
Setelah melewati oro-oro ombo, akan sampai di Cemoro Kandang.
Cemoro kandang merupakan sebuah bukit yang berisi pohon cemara. Mulai dari sini, perjalanan akan menjadi lebih berat karena harus melewati medan yang menanjak, butuh waktu sekitar satu setengah jam supaya melewati Cemoro Kandang untuk sampai di Jambangan.
Kondisi Cemoro Kandang yang memprihatinkan karena terbakar. Banyak tanaman yang mati, bahkan saat saya lewat masih ada yang terbakar.
Sesampainya di Jambangan, jalanan sudah kembali normal, tidak ada tanjakan terjal lagi hingga Kalimati. Dari Jambangan ke Kalimati, butuh waktu sekitar 30 menit.
#narsis dulu!
Dari Jambangan, kita bisa melihat betapa megahnya puncak Mahameru. Sekitar jam 1 siang saya sampai di Kalimati. Beristirahat untuk mengumpulkan tenaga sebelum mendaki Mahameru. Dari Kalimati menuju Puncak Mahameru, butuh waktu sekitar 6 jam , namun tergantung pengalaman dan kekuatan fisik.
Kalimati -> Arcopodo -> Puncak Mahameru
Pendakian puncak mahameru, merupakan pendakian paling berbahaya , karena itu pendakian menuju puncak Mahameru dilarang, meskipun begitu, masih banyak pendaki yang nekat, termasuk saya#hahahaha jangan dicontoh!.
Sebelum mendaki, saya sempat mendapat pengarahan tentang pendakian Mahameru yang aman.
- Jika beristirahat, upayakan tetap menatap ke atas, karena batu bisa saja tiba-tiba terjatuh.
- Jika mengetahui adanya batu jatuh, upayakan berteriak untuk memberikan info ke pendaki lain yang ada dibawah kita.
- Jika sudah tidak sanggup, jangan pernah memaksakan diri untuk tetap naik ke puncak, lebih baik turun.
Sekitar jam setengah 12 malam, summit attack dimulai. Kali ini rombongan tidak melewati jalur arcopodo tapi lewat jalur lain yang infonya lebih mudah dari arcopodo.
Untuk persiapan pendakian puncak, selalu bawa air yang cukup minimal 1,5 liter, makanan seperti coklat atau madu untuk sumber tenaga, jaket tebal dan jangan lupa tongkat. Tongkat ini akan sangat membantu saat pendakian di pasir dan saya menyesal tidak membawa.
Pendakian menuju puncak Mahameru benar-benar diluar bayangan. Dimulai dari jam setengah 12 malam, saya butuh waktu hampir dua jam hanya untuk sampai dibatas vegetasi / sama dengan daerah arcopodo (wilayah perbatasan antara daerah yang ada tumbuhan dan pasir).
Sesampai di daerah berpasir, perjuangan berat dimulai. Sekali melangkah, pijakan saya akan langsung turun hampir setengahnya. Sesekali harus teriak batu jatuh. Selain itu kemiringan yang curam membuat saya harus berhati-hati. Sekali tergelicir , nyawa bisa jadi taruhannya.
Setelah beberapa jam, saya beristirahat di sebuah batu besar. Membalikkan badan dan melihat lampu-lampu perumahan yang terlihat jelas. Sempat terpikir untuk menyerah. Lelah dan dingin membuat mental menjadi turun. Tapi melihat rekan yang lain masih terus mendaki, semangat saya kembali lagi, meskipun harus perlahan-lahan, #3 langkah jalan kemudian istirahat bahkan kadang sampai perlu merangkak.
Akhirnya perjuangan panjang itu selesai ketika kaki ini sampai di Puncak Mahameru, meskipun setelah 7 jam berjuang.
#yeee ….. akhirnya sampai puncak Mahameru
Sayang sekali, meskipun sampai puncak Mahameru, saya gak sempat menyaksikan matahari terbit. Padahal sunrise di Mahameru salah satu yang terindah. Mahameru, sebuah perjalanan yang menyenangkan, pengalaman yang takkan terlupakan! Untuk tujuan berikutnya Gunung Rinjani, semoga tahun depan bisa!
Foto Lain :
PENDAKIAN KE PUNCAK MAHAMERU MERUPAKAN KEGIATAN TERLARANG KARENA BERBAHAYA, SAYA TIDAK MENYARANKAN UNTUK MENDAKI SAMPAI PUNCAK!
Baca Lainnya
Pengalaman sehari mendaki Gunung Bongkok Purwakarta
Satu hari traveling di Karanganyar
Berkeliling menikmati kuliner Solo yang enak