Karimunjawa, sebuah pulau yang terkenal dengan wisata bahari. Bagi penggemar bawah laut dan pantai, pulau ini wajib dikunjungi. Tanggal 24 – 27 Mei kemarin, saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi pulau ini dan mendapatkan pengalaman yang takkan terlupakan. #hahaha perjalanan yang penuh cobaan!
Ke Karimunjawa, saya tidak sendiri. Kali ini, saya mendapat kesempatan untuk ikut bergabung dengan teman-teman dari Jejak Garuda.
Teman dari Jejak Garuda diwakili Linda , perempuan yang satu ini memang super mandiri, gak nyusahin, gak rewel dan tetap asyik selain itu CANTIK pula dianya #hahahah jujur banget saya yah! dan satu teman lagi namanya Timur, sahabatnya Linda yang selama di Karimunjawa selalu becanda dan dia yang paling menikmati keindahan bawah laut.
Perjalanan ke Karimunjawa dimulai hari Jumat Pagi tanggal 23 Mei 2014 , sedangkan Linda dan Timur baru malam harinya berangkat dari Jakarta, kita rencana bertemu di Pelabuhan Kartini Jepara, hari Sabtu pagi. Di perjalanan, saya sempat berkeliling di Kota Tua Semarang.
#selfie dulu lah hahaha
Gereja Kota Tua Semarang dan Lawang Sewu
Sayangnya Kota Lama Semarang tidak terlalu terawat – harusnya bisa dibikin seperti di luar negeri – kondisinya bersih, jauh dari terkesan kumuh!
Setelah puas berkeliling, saya melanjutkan perjalanan ke Jepara menggunakan bus travel. Sekitar jam 11 malam, saya sampai di kota Jepara dan menginap di salah satu hotel yang berada dekat dengan Pelabuhan Kartini.
SABTU 24 MEI, PERJALANAN MENUJU KARIMUNJAWA
Sekitar jam 7 pagi, saya menuju Pelabuhan Kartini, sedangkan Linda dan Timur masih di perjalanan dan info dari Linda, mereka belum sampai kota Semarang #hahaha udah pasti ketinggalan kapal!
Sekitar 30 menit berjalan kaki , gue akhirnya sampai di Pelabuhan Kartini dan suasananya ramai banget!
“Gila!!! semua orang pada mau ke Karimunjawa!”
Berhubung Linda dan Timur masih di perjalanan menuju Jepara, foto-foto disekitar pelabuhan kartini :
Sayangnya, fasilitas di Pelabuhan Kartini, tidak terlalu terawat, beberapa sarana umum dan permainan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Karena tahu akan terlambat, Linda sebenarnya meminta saya untuk jalan duluan ke Karimunjawa. Tapi saya lebih memilih menunggu mereka. Sekitar jam 12 siang, mereka berdua sampai juga dan sayangnya kapal sudah berangkat. Jadwal kapal ke Karimunjawa berikutnya baru ada 2 hari lagi.
“Trus naik apa ke Karimunjawa????”
“Batal dong ke Karimunjawanya!!!!”
Bingung karena traveling ke Karimunjawa bisa gagal – tapi ternyata ada jalan keluar. Saya dan Timur akhirnya menemukan kapal nelayan yang akan berlayar menuju Karimunjawa, tentu saja dengan rombongan yang lain, yang sama-sama ketinggalan kapal ferry / kapal cepat. #ada sekitar 80 orang hahaha , cuma biayanya lebih mahal …. 200 ribu per orang.
(info : tiket kapal ferry sekitar 50 ribu, kapal cepat sekitar 150 ribu)
Pengalaman pertama naik kapal nelayan menyebrang laut yang jaraknya lumayan jauh , tanpa alat keselamatan yang cukup, modal nekat hahaha, tapi jadi sebuah pengalaman yang sangat berharga, laut yang begitu indah, luas , matahari terbenam yang menawan, bintang bintang di langit gelap yang mempesona, #damn, kapan lagi punya kesempatan buat menikmati semua ini lagi.
Foto-foto perjalanan ditengah laut :
Di kapal nelayan ini, kami berkenalan dengan mas Purwo, salah satu penjelajah juga. Mas Purwo ini nantinya akan sangat membantu kami selama perjalanan di Karimunjawa.
Thanks Banget buat mas Purwo!
Setelah 10 jam perjalanan mengarungi laut (sekitar jam 9 malam) kapal akhirnya merapat ke pelabuhan dan hati ini sangat senang #hahahaha akhirnya bisa berdiri ditanah. Tapi, kebahagiaan itu hanya sesaat, ternyata kapal tidak bersandar di Pelabuhan Karimunjawa.
“Oh…Damn, Shit, …!”
Menurut info dari mas Purwo, kapal nelayan yang kami naiki tidak berani bersandar di Pelabuhan Karimunjawa, karena memang dari awal tidak berfungsi untuk mengangkut penumpang dan tidak ada izinnya.
Kapal ternyata merapat di Pelabuhan Kemojang, sebuah pelabuhan yang berada di sebuah pulau, yang letaknya berseberangan dengan Pulau Karimunjawa. Kedua pulau ini, disatukan dengan sebuah jembatan. Tapi jaraknya sekitar 1,5 jam perjalan menggunakan mobil, itupun dengan kondisi melewati hutan. Lebih parah lagi, pulau Kemojang tidak ada sinyal HP #hahaha terjebak dan tidak bisa menghubungi siapapun….ZZZZZZZ!
Agen dari Mas Purwo sudah memprediksi kalau kapal yang kita gunakan, akan bersandar di Pelabuhan Kemojang, jadi mereka sudah menunggu di Pelabuhan Kemojang dari awal. #Dan kita boleh ikut numpang sampai Karimunjawa, (Senyum LEBARRRR)
Perjalanan dari Kemojang sampai Karimunjawa membutuhkan waktu sekitar 1,5-2 jam dan diperjalanan kita akan melihat ratusan bintang di langit yang keren. #ah…gila….keren abis, kalau gak nyasar gini, gak bakalan lihat bintang sebanyak ini dilangit!
Sekitar jam 12 malam, kita akhirnya sampai di penginapan. Disana kita berkenalan dengan Mas Kucing (nama panggilannya pada aneh-aneh di karimunjawa). Dia yang akan menemani kita menjelajah Karimunjawa.
MINGGU, HARI PERTAMA DI KARIMUNJAWA
“Minggu pagi…yeee bisa menikmati indahnya Karimunjawa!” Saya kira setelah sampai di Karimunjawa sudah tidak ada lagi masalah yang datang. Tapi ternyata tidak. Hujan deras menggunyur perjalanan menuju spot snorkeling #hahaha kapal tenggelam kapten!!!! zzzz!!!
Tapi untungnya, hujan tidak berlangsung lama. Saat sampai di spot snorkeling, hujan berhenti dan karena hujan, suhu air laut lebih hangat.
Sebenarnya, di Karimunjawa ini, pengalaman pertama saya mencoba snorkeling #hahaha gara-gara gak bisa berenang jadi kurang bisa menikmati indahnya bawah laut. ah..damn! Di sini, kita berkenelan dengan Maskot , salah satu pemuda yang lahir di Pulau Karimunjawa – Dia banyak cerita tentang Karimunjawa dan berbagai hal yang menarik tentang suka – duka pulau Karimunjawa, keramahan penduduk pulau Karimunjawa, kehidupan di Karimunjawa.
Cerita tentang kenapa dia memilih untuk tetap bekerja di Karimunjawa dari pada harus pergi ke tempat lain. Padahal menurut saya dia mampu untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih. Tapi saat dia bilang alasannya, saya jadi iri dengan dia. Bagi Maskot , tinggal dekat dengan keluarganya adalah kebahagiannya – untuk apa memiliki penghasilan yang besar tapi hampir tak pernah bertemu dengan keluarganya sendiri.
Foto-foto di hari pertama :
Karena jumlah pengunjung yang terlalu banyak, keindahan pulau ini seolah-olah menghilang!
Sore harinya kita masih melanjutkan snorkeling di tempat yang lain , dekat dengan penangkaran hiu. Di Karimunjawa, saya tidak sengaja bertemu dengan teman saya yang cantik. #hahaha dunia memang sempit!
Sekitar jam 4 sore, kita kembali ke Pulau Karimunjawa dan berburu matahari terbenam di ujung dermaga. #Sunsetnya keren! Cuma yang memotret masih amatir hahaha.
Malam harinya, kita habiskan nongkrong dan makan malam di Alun-ALun Karimunjawa. Oya, di Karimunjawa, kondisi tempatnya gak seperti objek wisata lain seperti di kute, anyer atau tempat wisata lain yang sudah lengkap fasilitas umumnya.
Di sini cuma ada satu atm BRI dan itupun belum tentu berfungsi karena uangnya kosong. Tidak ada apotek, jadi bawa obat sendiri, kondisi pemukimannya hanya seperi perkampungan biasa. Listrik hanya nyala di malam hari sampai jam 6 pagi. Sinyal Hp suka menghilang dan berebut dengan pengguna yang lain.
Waktu lagi asyik makan malam, Mas Kucing memberi tahu kalau hari Senin tidak ada kapal yang berangkat menuju Karimunjawa / Sebaliknya karena ada gelombang tinggi, sedangkan untuk hari Selasa masih belum ada info yang jelas dan bisa jadi juga tidak ada kapal yang berangkat. #hahaha panik gak bisa pulang.
Meskipun mendapatkan berita yang kurang bagus, kita bertiga tetap berusaha untuk berpikir positif bahwa hari Selasa tetap akan ada kapal. #Menghilangkan stress gak ada kapal pulang, dengan main kartu di penginapan sampai jam 1 dini hari.
SENIN, HARI KEDUA DI KARIMUNJAWA
Di hari kedua ini, cuaca di Karimunjawa cukup bersahabat, meskipun masih terlihat awan di langit, hujan tidak turun lagi. Destinasi snorkeling di hari kedua ini ada di wilayah perairan dekat pulau cemara kecil.
Di hari kedua ini, spot snorkeling sangat bagus tapi sekali lagi saya merasa menyesal karena tidak bisa berenang. Siangnya seperti hari pertama, kita beristirahat di Pulau Cemara kecil.
Pemandangan pulau cemara kecil luar biasa indah namun sayangnya pengunjung dan pengelola sepertinya kurang peduli dengan kondisi lingkungan. Banyak sampah plastik bekas minuman dan makanan.
Sekitar jam 2 siang, kita melanjutkan snorkeling lagi di destinasi berikutnya. Hingga jam 4 sore, kita kembali ke Pulau Karimunjawa lagi. Hunting sunset di hari kedua.
#Di Karimunjawa ada dua wilayah destinasi, bagian timur dan bagian barat. Untuk perjalanan kali ini, saya hanya bisa menjelajah di bagian barat, karena ada angin timur. Berbahaya jika menuju pulau-pulau di bagian timur.
Malam harinya , seperti hari kemarin, makan malam di Alun-alun sambil menunggu informasi terbaru kepastian adanya kapal dan akhirnya kapal memang ada dan berangkat siang hari sekitar jam 1.
“YEee akhirnya bisa pulang!”
SELASA, MENINGGALKAN KARIMUNJAWA
Hari selasa siang akhirnya kita pulang dan menuju Jakarta. Oya, kita dapat tiket kapal ferry dari agennya mas Purwo namanya Mas MOMON.
SUASANA DI KAPAL FERRY :
Sampai di Pelabuhan Kartini, sekitar jam 6 malam , langsung menuju Semarang menggunakan mobil charter. Di stasiun semarang tawang, saya dan Linda , Timur akhirnya berpisah. Mereka berdua mencari tiket pesawat menuju jakarta karena mereka berdua ketinggalan kereta yang berangkat jam 4 sore.
Perjalanan ke Karimunjawa kali ini, benar-benar perjalanan yang tak terduga, banyak pengalaman seru dan pastinya mendapatkan teman-teman baru (Linda , Timur, Mas Kucing, Maskot).
#SELFIE TERAKHIR HAHAHA
TIDAK SABAR UNTUK CERITA BARU DARI DESTINASI LAIN!
BEBERAPA CATATAN UNTUK YANG INGIN KE KARIMUNJAWA TANPA MELALUI AGEN WISATA :
- WAKTU YANG OKE UNTUK KE KARIMUNJAWA : ANTARA APRIL DAN MEI (SEBAIKNYA PILIH YANG BUKAN HARI LIBUR PANJANG).
- PASTIKAN JADWAL KAPAL FERRY / CEPAT YANG BERANGKAT DAN PULANG KARIMUNJAWA.
- USAHAKAN DATANG SEHARI SEBELUM KEBERANGKATAN KAPAL KARENA KAPAL FERRY BIASANYA LANGSUNG BERANGKAT SETELAH PENUMPANG DIRASA PENUH (TIDAK SESUAI JADWAL YANG DITETAPKAN) – PENGALAMAN : KAPAL FERRY MENUJU KARIMUNJAWA BERANGKAT JAM 8 PAGI, PADAHAL DI JADWAL JAM 9.
- JIKA KETINGGALAN KAPAL, BIASANYA ADA KAPAL NELAYAN YANG MAU DISEWA BUAT KE KARIMUNJAWA TAPI HARGANYA MAHAL DAN HARUS NYARI BANYAK PENUMPANG LAIN YANG KETINGGALAN KAPAL FERRY. SELAIN ITU RESIKO JUGA DITANGGUNG SENDIRI KARENA ALAT KESELAMATAN DI KAPAL NELAYAN TIDAK ADA.
- DI KARIMUNJAWA TIDAK SEPERTI DI OBJEK WISATA LAIN YANG LENGKAP FASILITASNYA , JADI HARUS SIAP DENGAN KUBUTUHAN PRIBADI SEPERTI OBAT DLL.
- LISTRIK HANYA ADA DARI MALAM SAMPAI JAM 6 PAGI.
- USAHAKAN BAWA UANG YANG LEBIH KARENA DI KARIMUNJAWA HANYA ADA 1 ATM BRI DAN ITU TIDAK PASTI BERFUNGSI (BERGUNA JIKA KITA TERTAHAN DI KARIMUNJAWA KARENA TIDAK ADA KAPAL – INFO : BISA BERHARI-HARI TIDAK ADA KAPAL).
- SINYAL HP ADA CUMA BEREBUT DENGAN PENGGUNA YANG LAIN. #BUAT UPDATE SOCIAL MEDIA LUMAYAN SUSAH HAHAHA.
- BAWA KAMERA UNDER WATER SUPAYA BISA MENGABADIKAN INDAHNYA TERUMBU KARANG – UNTUK YANG PUNYA
Orang semarang wajib ke karimunjawa 😀
Untuk info paket wisata silahkan kunjungi situs kami http://karimunjawamenjanganresort.com