Perjalanan saya ke Dieng kali ini merupakan rangkaian dari solo traveling menggunakan motor dari Depok menuju Solo (Baca juga : Solo touring dengan motor melalui jalur selatan). Dari pada langsung ke Solo, saya memilih untuk mampir dan melihat beberapa destinasi wisata di Dieng. Sebenarnya ada banyak destinasi yang bisa dijelajahi di Dieng, tapi karena keterbatasan waktu jadinya hanya beberapa objek saja yang bisa saya kunjungi.
Meskipun berada di Wonosobo, untuk mencapai Dieng masih membutuhkan waktu yang cukup lama, melewati jalan yang berliku dan naik turun bukit, untungnya kondisi jalan dari Wonosobo hingga Dieng bisa dibilang sangat bagus sehingga kendaraan bisa melaju dengan mulus. Selain itu, pemandangan perbukitan yang digunakan sebagai lahan pertanian menjadi pemandangan pembuka sebelum sampai di Dieng Plateau. Saat sampai di kawasan Dieng Plateau udara yang semula sejuk, akan berubah semakin dingin dan mulai menusuk tulang.
Karena hanya satu hari di Dieng maka saya akan mengunjungi Telaga Warna, Candi Arjuna, Kawah Sikidang dan terakhir adalah Golden Sunrise di Puncak Sikunir. Kesemua lokasi ini sebenarnya jaraknya tidak terlalu jauh tapi jika ditempuh dengan jalan kaki tetap akan capek. Sebaiknya jika mengunjungi Dieng lebih baik menyewa kendaraan.
Destinasi pertama yang saya kunjungi adalah Telaga Warna dengan membayar tiket masuk sebesar Rp7.500,- *untuk hari libur, kita bisa berkeliling danau sepuasnya.Di danau ini kita akan melihat dua warna yaitu natural dan berwarna hijau atau kata orang bisa berwarna lain. Di Telaga Warna ini kita akan mencium bau belerang yang cukup menyengat jadi untuk yang tidak tahan bau, sebaiknya siapkan masker sebelumnya atau bisa membeli masker di pembelian tiket.
Oya, ketika memasuki kawasan wisata Dieng ini, kita akan ditarik biaya masuk sebesar Rp10.000,- dan tiket ini bisa digunakan untuk masuk ke Dieng Plateau Theater. Jadi jangan dibuang tiketnya karena kita bisa jadi sewaktu-waktu kita diminta menunjukan tiketnya.
Setelah puas melihat Telaga Warna, destinasi berikutnya adalah Candi Arjuna yang lokasinya sekitar 1-2 km dari Telaga Warna. Untuk memasuki kawasan candi ini, kita akan ditarik biaya sebesar Rp10.000,- yang bisa digunakan untuk masuk ke kawasan Candi Arjuna dan Kawah Sikidang jadi jangan dibuang dulu tiketnya jika belum ke dua tempat ini.
Saat saya sampai di Candi Arjuna, ternyata ada beberapa candi yang mengalami kerusakan parah dan sedang dipugar. Setelah puas melihat-lihat, saya menuju Kawah Sikidang yang lokasinya sekitar 1-2 km dari Candi Arjuna. Karena merupakan sebuah kawah yang aktif, bau belerang di tempat ini lebih kuat dari pada di Telaga Warna. Di kawah ini kita bisa melihat air mendidih di kawah dan pemandangan gersang sekitar kawah yang cukup unik.
Destinasi berikutnya yang saya kunjungi adalah Puncak Sikunir. Sekitar jam 3 sore saya berangkat ke Desa Sembungan yang jaraknya cukup jauh, sekitar 7 km. Setelah sampai di bascamp Puncak Sikunir di dekat Telaga Cebong, ternyata masih sepi, bahkan warung yang ada juga tidak ada yang buka. Akhirnya saya kembali ke daerah sekitar Dieng Plateau sambil menunggu malam. Jam sembilan malam saya kembali lagi ke Desa Sembungan, untuk melihat golden sunrise di Puncak Sikunir ini kita perlu membayar tiket masuk Rp10.000,-. Sampai di bascamp ternyata masih belum ada orang, lalu saya putuskan untuk menunggu di area bascamp dan tidur di luar mushola yang suhunya semakin dingin.
Sekitar jam 3 pagi, satu per satu wisatawan mulai berdatangan dan bascamp menjadi ramai. Warung yang tadinya tutup juga mulai dibuka oleh pemiliknya. Sekitar jam 4 pagi saya mulai naik ke Puncak Sikunir. Jalur yang dilalui tidak sulit karena hampir 80% jalan sudah ditata rapi yang memudahkan pendakian. Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke puncak. Saya sendiri tidak sampai setengah jam sampai puncak dengan berjalan sangat santai. Oya, jangan lupa bawa senter atau lampu penerangan lain, karena waktu saya naik, banyak orang yang tidak melengkapi diri dengan penerangan yang cukup, meskipun bukan pendakian yang susah tapi akan tetap berbahaya berjalan di kegelapan.
Sampai di puncak keadaan masih gelap, tapi tidak lama menunggu, mulai terlihat garis merah emas dari kejauhan membelah kegelapan langit. Perlahan garis warna emas mulai terlihat semakin terang dan semakin jelas. Mengagumkan, keindahan matahari terbit yang membuat hati meleleh. Ketika semakin terang, perlahan pemandangan gunung mulai terlihat. Awan yang berada di bawah gunung juga menjadikan pemandangan golden sunrise di Puncak Sikunir semakin mengagumkan. Setelah puas dengan keindahan Puncak Sikinur saya turun dan melanjutkan touring motor menuju Solo.
Baca Lainnya
Pengalaman sehari mendaki Gunung Bongkok Purwakarta
Satu hari traveling di Karanganyar
Berkeliling menikmati kuliner Solo yang enak