June 5, 2023

Ini 10 Raksasa bisnis yang pernah berjaya tapi sekarang bangkrut

Menjamin keberlangsungan sebuah bisnis ternyata tidaklah mudah  bahkan bagi perusahaan raksasa sekalipun yang menjadi penguasa dan pemain nomor satu di bidangnya. Perubahan zaman yang cepat membawa dampak yang besar terhadap persaingan bisnis. Zaman dulu yang dianggap kompetitor adalah mereka yang memiliki usaha sama dan mengincar market yang sama. Namun berbeda dengan sekarang, semua pihak bisa menjadi musuh yang siap menghadang bisnis yang kita miliki. Contoh paling mudah adalah persaingan bisnis Uber dan Perusahaan Taksi.  Uber yang merupakan perusahaan teknologi pembuat aplikasi layanan sewa kendaraan ternyata membuat perusahaan taksi kalang kabut dan bahkan banyak yang merugi.  Tak mau semakin terpojok , banyak perusahaan taksi yang memulai membangun aplikasi yang sama tapi terlambat.

Salah satu penyebab terbesar sebuah bisnis raksasa yang berjaya bisa runtuh adalah karena keterlambatan dan salah jalan dalam melakukan inovasi. Mereka merasa sudah menjadi yang terbesar di bidangnya dan berpikir tidak mungkin akan ada yang menyaingi. Berikut ini ada contoh 1o raksasa bisnis yang dahulu pernah berjaya tapi sekarang bangkrut dan tinggal nama.

1. Yahoo

Yang paling terbaru adalah kasus Yahoo. Yahoo yang sudah tidak mampu untuk mengembangkan bisnisnya sendiri dan sekarang akhirnya diakusisi oleh perusahaan Verizon kurang dari 5 miliar dollar.

Dahulu Yahoo dikenal sebagai raksasa internet terbesar dan paling lama dengan menyediakan berbagai fitur dari email, mesin pencari dan lainya bahkan nilai jualnya mencapi 125 miliar dollar.  Menurunnya bisnis Yahoo sekarang ini disebabkan oleh banyak hal, selain dari persaingan dari kompetitor, kegagalan Yahoo dalam menjalankan bisnis adalah kunci utamanya. Sebelum Google dan Facebook berkuasa dan menghancurkan sebagian besar bisnis Yahoo,   sebenarnya Yahoo  memiliki kesempatan untuk membeli Google dan Facebook tapi disia-siakan oleh Yahoo sendiri yang terlalu percaya diri dengan kemampuannya saat itu.

2. BlackBerry

Perusahaan BlackBerry sempat berjaya di tahun 2008-2010 dengan menggusur perusahaan besar seperti Nokia yang merajai industri ponsel sebelum 2008. Pada saat itu, peminat ponsel BlackBerry sangat tinggi terutama dengan fitu aplikasi BlackBerry Messeger dan keypad qwerty dan penggunaan data yang rahasia sehingga BlackBerry juga diminati oleh enterprise bahkan pemerintah. Kejayaan BlackBerry dengan cepat runtuh karena berbagai faktor diantaranya BlackBerry salah langkah dengan masuk pasar tablet, terlambatnya inovasi sehingga kemunculan Android dan Iphone yang semakin luas digunakan akhirnya membunuh BlackBerry.

Sekarang BlackBerry hanya hidup dari aplikasi BlackBerry Messenger yang sudah   bisa digunakan di berbagai jenis OS seperti Android dan Iphone.

3. Nokia

Perusahaan Nokia menjadi salah satu raksasa bisnis yang hancur setelah gagal mempertahankan kesuksesannya. Di era sebelum tahun 2008, produk Nokia menjadi salah satu primadona dan banyak yang dicari dengan OS Symbian yang digunakan. Sayangnya Nokia yang merasa paling kuat di industri telepon genggam lupa bahwa teknologi berubah cepat, kompetitor muncul dengan menawarkan berbagai produk yang lebih canggih seperti Apple yang mengeluarkan Iphone tahun 2007 dan munculnya BlackBerry merajai industri Hp.

4. Friendster

Friendster merupakan sosial media paling favorit di tahun 2000-an sampai 2008. Pengguna sosial media ini mencapai 20 juta pengguna dan terbanyak di Asia. Tapi sayangnya, kejayaan Friendster tidak bertahan lama. Setelah muncul Facebook di tahun 2004 dan mulai berkembang pesat di seluruh dunia, Friendster perlahan ditinggalkan dan akhirnya diakusisi oleh perusahaan asal Malaysia. Sayangnya akusisi ini juga tidak berhasil dan akhirnya Friendster secara total berhenti beroperasi.

5. Siemens Mobile

Di era tahun 2000-2004, Siemens Mobile dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi HP dengan kualitas yang bagus dan tahan lama. Tapi sayangnya produk-produk dari Siemens akhirnya kalah bersaing dengan Nokia yang menjadi penguasa baru saat itu. Siemens Mobilepun akhirnya dilepas oleh Siemens yang menjadi induk usaha dan diakusisi oleh BenQ dan akhirnya tetap gagal berkembang.

6. Sony Ericsson

Sony dan Ericsson tahun 2001 lalu bergabung dalam bisnis HP membentuk Sonny Ericsson dan sukses menjadi pesaing dari Nokia. Namun, kesuksesan bisnis mereka tidak bertahan lama dan di 2011 lalu karena sudah tidak sanggup dalam berkompetisi, Sony Ericsson akhirnya pecah dan menjual kepemilikan saham ke Sony secara keseluruhan.

7. Sharp

Pada masa jayanya, Sharp dikenal sebagai simbol perusahaan elektronik tersukses dari Jepang. Namun, persaingan produk dari berbagai negara membuat penjualan produk Sharp turun dan mengalami kerugian. Untuk bisa bertahan, akhirnya Sharp diakusisi oleh Foxconn dengan nominal mencapai 83 Triliun Rp.

8. MySpace

Selain Friendster yang berjaya sebagai sosial media, di tahun 2006 ada sosial media lainya yang sukses yaitu MySpace. Banyak orang yang menggunakan sosial media MySpace tapi perlahan sosial media ini akhirnya ditinggal oleh penggunanya dan kehilangan pamor  karena munculnya Facebook yang menjadi kompetitor dan memberikan kesenangan baru dalam sosial media.

9. MiRC

Dulu sebelum muncul smartphone, MiRC bisa dibilang sebagai pelopor chatting online.  Banyak kejahilan yang sering dilakukan oleh para pengguna MiRC karena sifatnya yang bebas untuk mengajak chatting semua orang. Sayangnya, kesuksesan MiRC tidak bertahan meskipun sudah dibuat sejak tahun 1995.

Perkembangan teknologi yang memudahkan orang untuk berkomunikasi secara online membuat MiRC ditinggalkan dan sekarang tidak terlalu digemari.

10. Kodak

Bangkrutnya perusahaan Kodak menjadi bukti lain bahwa sebuah raksasa bisnis ternyata bisa runtuh dan bangkrut. Kodak sendiri dikenal sebagai perusahaan raksasa yang memproduksi produk kebutuhan foto (film dan kamera). Kenyamanan sebagai penguasa bisnis , ternyata membuat Kodak lupa diri dan terlambat untuk melakukan inovasi. Perkembangan teknologi digital foto yang semakin canggih dan menghasilkan gambar yang semakin bagus, membuat orang lebih memilih menggunakan produk kamera digital. Akibatnya produk Kodak tidak laku dan Kodak akhirnya bangkrut pada tahun 2012 setelah didirikan sejak tahun 1888-an.